Sejumlah astronom meyakini bahwa mereka baru saja menyaksikan sebuah
planet yang sedang dalam proses pembentukan. Gambar itu ditangkap oleh
teleskop Very Large milik European Southern Observatory (ESO).
Menggunakan teleskop tersebut, sebuah tim internasional memeriksa
material tata surya di sekitar bintang muda. Dan, untuk pertama kalinya
tim menemukan pendamping yang lebih kecil, yang sedang mengalami
proses pembentukan.
Transisi dari kumpulan debu menjadi sistem planet - atau tata surya
baru dalam istilah astronomi - berlangsung sangat cepat. Beberapa objek
tetap dapat ditangkap selama fase tersebut.
Namun, hingga kini, tim astronom belum dapat memastikan apakah objek
yang tertangkap itu sebuah planet baru atau sekadar objek luar angkasa
biasa berwarna coklat.
Pencitraan itu ditangkap astronom di sekitar T Chamaeleontis, bintang
redup yang terletak di sebelah selatan konstelasi bintang Chamaeleon,
yakni bintang besar yang menyerupai matahari.
Namun, dibandingkan matahari, usianya diperkirakan masih belia. Bintang
yang terletak sekitar 350 tahun cahaya dari Bumi itu diperkirakan baru
berusia tujuh juta tahun. Sementara itu, matahari, yang menurut para
ilmuwan terbentuk karena ledakan big bang, lahir sekitar 14.000 juta
tahun lalu.
"Studi sebelumnya menunjukkan bahwa T Cha merupakan objek yang sangat
bagus untuk mempelajari bagaimana sebuah sistem planet terbentuk," ujar
Johan Olofsson dari Max Planck Institute for Astronomy, Rabu 2 Maret
2011.
"Tapi, jarak bintang ini cukup jauh. Kami membutuhkan kinerja penuh
Very Large Telescope Interferometer (VLTI) untuk merinci dengan sangat
baik apa yang terjadi di dalam kumpulan debu itu," tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar